Berbagai terobosan dilakukan oleh Kemendikbudrisktek guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu program dari Kemendikbudristek untuk Perguruan Tinggi di tanah air yang sedang gencar digalakkan adalah tentang MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman selama minimal satu semester dan sampai tiga semester diluar Program Studi yang sedang mereka tempuh. Program ini bertujuan untuk membentuk softskill mahasiswa dan sebagai bekal pengalaman ketika telah lulus nanti.

Program MBKM yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yaitu Nadiem Makarim telah mendapat respon sangat baik dikalangan mahasiswa, hal ini ditandai dengan tingkat antusiasme mahasiswa mengikuti program magang industri ataupun pertukaran pelajar. Seiring berjalannya waktu, kebijakan-kebijakan pendukung program MBKM mulai bermunculan. Salah satu kebijakan dari Kampus Merdeka adalah adanya IKU (Indikator Kinerja Utama) yang digunakan sebagai tolak ukur dalam insentif pendanaan Perguruan Tinggi untuk melaksanakan program Kampus Merdeka.

Saat ini Perguruan Tinggi di Indonesia dituntut untuk memenuhi 8 IKU yang sudah ditetapkan oleh Kemendekbudristek. Salah satu IKU yang harus dicapai adalah dosen praktisi mengajar di kampus. Prodi Budidaya Perairan menggandeng peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) melalui Mata Kuliah Ekotoksikologi dan Pengendalian Pencemaran memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan perkuliahan dari dosen praktisi yang dihadiri oleh Dr. Rer. Nat. Andri Frediansyah, S.Si., M.Si.

Kegiatan perkuliahan berlangsung sangat menarik karena Dr. Andri menyajikan materi Bioremediasi. Bioremediasi adalah suatu teknik pengolahan pencemaran menggunakan makhluk hidup sebagai pemecah permasalahan. Seperti yang kita ketahui saat ini kondisi lingkungan khususnya perairan sudah mulai banyak yang tercemar oleh polutan baik dari kegiatan industri ataupun limbah rumah tangga. Kegiatan budidaya sangat bergantung pada kondisi dan kualitas air yang digunakan saat proses budidaya berlangsung, teknik bioremediasi ini menjadi sangat menarik karena dapat mengatasi masalah pencemaran di air dan tidak banyak menimbulkan efek samping bagi perairan. Hal ini yang membuat mahasiswa antusias dalam mempelajari Bioremediasi karena dalam proses pembelajaran ini banyak sekali ilmu yang dapat mereka terapkan di lapang nanti. Kegiatan perkuliahan oleh dosen praktisi ini diharapkan dapat membuka pengetahuan bagi para mahasiswa dan dapat juga untuk memperbaharui sumber-sumber ilmu para dosen pengampu mata kuliah. Selain mendapatkan materi dari dosen pengampu, mahasiswa juga bisa mendapatkan pengetahuan secara langsung dari ahli yang sudah terbiasa melakukan proses bagaimana cara menangani sebuah pencemaran di perairan. Kegiatan belajar mengajar oleh dosen praktisi ini harus semakin ditingkatkan, selain mendukung Universitas Mataram untuk mencapai target IKU juga dapat menambah wawasan para mahasiswa.