Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Melibatkan Kelompok Tani “Mula Mele Bersih”, yang beranggotakan sebanyak 15 orang. Kegiatan ini meliputi persiapan lahan, kolam, dan pemeliharaan ikan. Semua biaya kegiatan didanai dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Teknologi yang diperkenalkan adalah merupakan hasil penelitian tim dosen Program Studi Budidaya Perairan, yang diketuai oleh Dr. Zaenal Abidin. Teknologi ini dikembangkan untuk mengatasi kekurangan sistem resirkulasi dan sistem bioflok. Pada sistem resirkulasi penggunaan filter baik itu filter fisika, kimia dan biologi. Salah satu jenis filter yang diperlukan adalah filter fisik yang berfungsi untuk menghilangkan padatan yang tersuspensi. Penggunaan filter fisik yang konvensional memerlukan penanganan yang intensif, dimana filter selalu harus dibersihkan setiap waktu karena akan sangat mudah tersumbat seiring dengan semakin tingginya tingkat pemberian pakan ikan. Sementara filter fisika yang otomatis dengan sistem self-cleaning sangat mahal dan tidak mudah diimplementasikan ke masyarakat. Disisi lain, sistem bioflok justru tidak menghilangkan padatan yang tersuspensi, namun berusaha untuk mengubah padatan tersebut menjadi gumpalan flok menggunakan bantuan bakteri. Tingginya padatan tersuspensi pada sistem bioflok menyebabkan perubahan kualitas air akan sangat cepat terjadi jika keseimbangan kualitas air terganggu. Hal ini menyebabkan petani harus selalu siaga setiap saat agar keseimbangan kualitas air tetap optimal untuk pertumbuhan bakteri dan ikan.

Keunggulan sistem resirkulasi-bioflok adalah tidak melewatkan air pada saringan, sehingga tidak dibutuhkan filter air, namun air dilewatkan pada bak atau saluran pengendapan. Air yang tersirkulasi secara terus menerus akan mengendapkan sebagian padatan di bak pengendapan. Pengkombinasian dengan sistem bioflok memungkinkan padatan yang telah membentuk flok akan semakin mudah untuk mengendap sehingga padatan tersebut dapat dengan mudah dibuang, sedangkan padatan yang tidak mengendap akan kembali ke kolam sehingga bisa dimakan oleh ikan atau berputar kembali ke kolam pengendapan. Pengurangan padatan pada sistem kombinasi resirkulasi dan bioflok menyebabkan kebutuhan akan oksigen dari mikroorganisme pengurai tidak sebanyak dengan kebutuhan oksigen pada sistem bioflok sehingga kekuatan aerasi yang dibutuhkan dapat dikurangi yang artinya dapat menghemat penggunaan energi listrik.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Mitra dan menjadi tempat demonstrasi dimana masyarakat di sekitarnya dapat belajar secara langsung serta terinspirasi untuk melakukan budidaya ikan nila.