(rangga) Dusun Ujung Betok, Desa Pemongkong, Kecamatan Jero Waru, Kabupaten Lombok Timur, menjadi saksi dari sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang bertajuk “Edukasi Bahaya Sampah Anorganik terhadap Perairan dan Biota Laut serta pada Anak-anak di Wilayah Pesisir Pantai Dusun Ujung Betok, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru”. Kegiatan ini dilaksanakan di sekitar wilayah mangrove, pada hari Kamis, 15 Agustus 2024, oleh Sembilan (9) orang dosen dari Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian Universitas Mataram, yang diketuai oleh Bapak Rangga Idris Affandi, S.Pi., M.Si.
Acara yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pesisir ini dibuka secara resmi oleh tokoh masyarakat dari Desa Pemongkong, yakni Bapak Iwan. Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa anak yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) setempat, para pemuda serta warga masyarakat yang tidak hanya berperan sebagai partisipan, tetapi juga merupakan target utama (sasaran) dari kegiatan pengabdian ini.
Dalam sambutannya, Bapak Iwan menyampaikan rasa antusiasnya dan menyambut baik adanya pengabdian ini serta beliau mewakili warga setempat menyatakan sangat mendukung agar penyelenggaran kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung dimasa depan.
Setelah acara resmi dibuka, selanjutnya Pak Rangga Idris Affandi selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat menyampaikan secara detail mengenai betapa pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya kawasan mangrove yang rentan terhadap kerusakan akibat penumpukan sampah anorganik. Beliau menjelaskan mulai dari definisi sampah anorganik, contoh-contoh sampah anorganik yang sering nampak di sekitar kita, peranan mangrove bagi manusia dan ekosistem pesisir serta dampak negatif dari sampah anorganik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, beliau juga menguraikan teknik pemilahan sampah anorganik yang tepat.
“Kesadaran akan pentingnya pemilahan sampah harus dimulai sejak dini. Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa, dapat memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di wilayah pesisir dan mangrove yang memiliki peran penting dalam ekosistem,” ujar Bapak Rangga dalam sambutannya.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari seluruh peserta yang hadir. Anak-anak sekolah dasar, para pemuda, hingga warga masyarakat tampak aktif berpartisipasi dalam sesi pembersihan dan pemilahan sampah anorganik yang dilakukan di sekitar kawasan mangrove. Mereka dengan penuh semangat mendengarkan setiap informasi yang disampaikan oleh tim pengabdian dan berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar 3. Gotong royong warga masyarakat dan tim pengabdian untuk membersihkan sampah anorganik yang terdapat di sekitar areal mangrove Dusun Ujung Betok
Pada penghujung acara, Bapak Iwan, sebagai perwakilan masyarakat, menyampaikan apresiasinya kepada tim pengabdian dari Universitas Mataram. Beliau berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat semakin sadar dan peduli terhadap lingkungan, serta dapat mewariskan lingkungan yang bersih dan sehat kepada generasi mendatang.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangkitkan semangat masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan pesisir, khususnya kawasan mangrove yang memiliki peranan penting dalam ekosistem.