Pada tanggal 26 Juni 2024, Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram yang diwakili oleh Dr. Wastu Ayu Diamahesa, S.Pi., M.Si., Rangga Idris Affandi, S.Pi., MP., dan Bagus Dwi Hari Setyono S.PI., M.P bekerjasama dengan International Small Islands Studies Association (ISISA), dan International World Conference 19 (IWC 19) melaksanakan kegiatan pengabdian internasional bertema “Tourism Development in Southern Lombok: Special Economic Zone of Mandalika”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya ekosistem perairan serta mengembangkan potensi pariwisata berkelanjutan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang berkembang pesat.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai stakeholder, termasuk kepala dusun Kuta Mandalika, perwakilan Balai Kawasan, ITDC, BKKPN Kupang Wilker TWP Gili Matra, serta peneliti dari luar negeri. Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Universitas Mataram, ISISA, ITDC, dan kepala desa setempat. Dr. Imam Bahtiar dari Departemen Pendidikan Biologi Universitas Mataram menyampaikan materi utama tentang perkembangan KEK Mandalika, yang mencakup tujuan pembangunan ekonomi, pelestarian budaya, dan keberlanjutan lingkungan.
Dr. Imam Bahtiar menjelaskan bahwa KEK Mandalika memiliki luas area sekitar 1.036 hektar dengan estimasi penciptaan lapangan kerja sebanyak 58.000. KEK Mandalika juga menawarkan berbagai atraksi pariwisata seperti olahraga air dan festival budaya Bau Nyale, yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya. Selain itu, inisiatif baru seperti tur jalan kaki terumbu karang dan edukasi tentang fauna intertidal juga dipresentasikan untuk memperkuat upaya konservasi.
Dr. Imam Bahtiar juga menyoroti beberapa kekhawatiran lingkungan yang perlu dipantau secara berkala, seperti polusi dari debu ban balap motor, limbah dari pabrik desalinasi, dan sedimentasi tinggi di terumbu karang akibat pembangunan fasilitas pariwisata. Pengelolaan yang tepat diharapkan dapat melindungi aset ekologi dan ekonomi di KEK Mandalika, sekaligus menjaga kelestarian budaya lokal.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama dalam pengembangan ekonomi pariwisata di provinsi Lombok dengan pendekatan yang mempertimbangkan keberlanjutan budaya dan lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran lingkungan dan mendorong kerjasama berkelanjutan antara Universitas Mataram, ISISA, dan stakeholder lainnya dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi pesisir.