Universitas Mataram (Unram) berkolaborasi dengan Universitas Cordova (Undova) menyelenggarakan kegiatan pengabdian di Kabupaten Sumbawa Barat yang diberi nama UNRAM-UNDOVA Mengabdi 2023 dengan mengusung tema “Membangun Negeri Menuju KSB Emas”. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Unram, Undova, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang dilaksanakan pada Sabtu (5/8/2023). Kegiatan tersebut diselenggarakan di 2 titik di KSB, yaitu Kemutar Telu Center dan Danau Lebo.
Bupati KSB, Dr. H. W. Musyafirin, M. M. menyampaikan ucapan terima kasih kepada Unram dan Undova yang telah berkontribusi terhadap kemajuan KSB. KSB pun siap mendukung riset yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Ia berharap Unram berkolaborasi dengan Pemda KSB melalui BRIDA dan berjanji akan menyiapkan dana riset untuk dosen Unram, dosen Undova, maupun mahasiswa terutama pada riset yang bisa langsung diimplementasikan.
Sementara itu, Rektor Undova, Dr. K. H. L. Zulkifli Muhadli, M. M., merasa bangga dengan kampus yang dipimpinnya bisa berkolaborasi dengan kampus terbesar di Nusa Tenggara Barat, yaitu Universitas Mataram.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Unram, Prof. Akmaluddin, S.T., M.Sc.(Eng.), Ph.D. menyampaikan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari Undova terhadap kolaborasi dalam kegiatan Unram-Undova Mengabdi 2023.
Dalam kegiatan Unram-Undova Mengabdi 2023, diselenggarakan beberapa rangkaian kegiatan seperti penanaman pohon, jalan sehat, penayangan mimbar akademik, pengukuhan Ikatan Alumni Unram KSB, serta workshop dan pelatihan yang diikuti oleh masyarakat KSB. Disamping itu, salah satu bentuk nyata dari kemitraan UNRAM dan UNDOVA adalah melalui pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama. Saat ini ada lima kelompok KKN Kolaboratif UNRAM dan UNDOVA yang berlokasi di lima Desa di Kabupaten Sumbawa Barat, yaitu Desa Poto Tano, Desa Meraran, Desa Batu Putih, Desa Banjar, dan Desa Seminar Salit.
Kegiatan workshop dan pelatihan terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pengembangan BUMDes, pengembangan wisata, promosi digital, penerapan teknologi smart farming, penerapan teknologi olahan pangan lokal, teknologi lamtoro beef, teknologi pertanian organik, pengembangan budidaya ikan air tawar, dan inovasi kerajinan berbasis tanaman air. Workshop pengembangan BUMDes dan pengembangan wisata dilaksanakan di Aula Dinas Sat Pol PP. Workshop promosi digital dan penerapan teknologi smart farming dilaksanakan di Gedung Setda Lantai 1. Workshop penerapan teknologi olahan pangan lokal dan teknologi lamtoro beef dilaksanakan di Aula Lantai 2 BPKAD. Sedangkan workshop pengembangan budidaya ikan air tawar dan inovasi kerajinan berbasis tanaman air dilaksanakan di Danau Lebo.
Pemateri workshop pengembangan budidaya ikan air tawar yang dilaksanakan di Danau Lebo adalah 2 dosen Program Studi Budidaya Perairan Unram yaitu Dr. Zaenal Abidin, S.Pi., M.Si. dan Rangga Idris Affandi, S.Pi., M.P. Pada kesempatan tersebut mereka menyampaikan besarnya potensi budidaya ikan air tawar di KSB, khususnya di Danau Lebo yang merupakan danau air tawar. Budidaya ikan air tawar dapat dilakukan pada berbagai media budidaya baik itu kolam, tambak, maupun karamba. Teknologi yang disampaikan oleh pemateri adalah Karamba Jaring Apung (KJA) yang dapat diterapkan di Danau Lebo. Jenis ikan yang dibudidayakan juga beragam, seperti ikan nila, wader, gabus, dan lainnya. Pada kesempatan tersebut, pemateri juga menyampaikan teknologi lain yang dapat diterapkan di Danau Lebo yaitu Karamba Jaring Tancap (KJT).
Setelah sesi penyampaian materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa pertanyaan disampaikan oleh warga masyarakat KSB yang hadir, khususnya yang berada di sekitar Danau Lebo. Permasalahan mereka pada umumnya adalah proses panen yang terlambat karena pertumbuhan ikan yang lambat. Warga juga sempat mengajak pemateri untuk meninjau langsung ke lokasi budidayanya. Setelah dilakukan pengecekan langsung ke lokasi, ternyata permasalahannya berasal dari penebaran ikan yang terlalu padat. Dua pemateri memberikan beberapa saran yang dapat dilakukan agar proses panen tidak terlambat lagi dan menjadi tepat waktu. Kegiatan pengabdian seperti ini sangat perlu dilakukan lagi ke depannya agar dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh para pembudidaya ikan sehingga nantinya didapatkan solusi untuk mencapai panen yang diharapkan.