Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan yang mengaplikasikan Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Secara khusus, Kuliah Kerja Nyata termasuk dalam kegiatan pengabdian terhadap masyarakat, dimana mahasiswa mengaplikasiskan ilmu yang telah didapatkan pada saat dibangku kuliah untuk berguna di tengah-tengah masyakarat secara langsung. KKN merupakan salah satu syarat dalam kelulusan mahasiswa di Perguruan Tinggi, selain itu juga Kuliah Kerja Nyata termasuk mata kuliah wajib yang ditempuh di Universitas Mataram. Mahasiswa KKN MBKM Prodi Budidaya Perairan Universitas Mataram atas nama Sulthon Hamid Faros, Eka Wawan Putrajab, Rona Maulana, Hasan Murtadha dan Septia Tri Wahyuni, yang sedang melaksanakan KKN MBKM di Tambak Sari, Kecamatan Poto Tano, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. KKN dilakukan di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan Ibu Dr. Nunik Cokrowati, S.Pi., M.Si.

Kegiatan  kunjungan  ke lokasi budidaya rumput laut ini merupakan salah satu upaya untuk menambah wawasan serta pengetahuan mengenai budidaya rumput laut. Seperti yang di ketahui rumput laut merupakan salah satu komoditi perairan yang sekrang ini semakin berkembang pesat serta memiliki permintaan pasar yang tinggi. Hal ini sejalan dengan pernyatanan Priono (2013) yang meyatakan bahwa Usaha budidaya rumput laut sekarang telah berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan semakin meningkatnya permintaan pasar baik domestik maupun luar negeri terutama akibat berkembangnya industri-industri yang berbasiskan bahan baku rumput laut.Dengan dilakukannya kunjungan dan wawancara ke lokasi budidaya rumput laut ini kita dapat mengetahui jenis rumput laut yang di budidayakan yaitu jenis Eucheuma cottonii serta kita dapat mengetahui teknik budidaya yang digunakan para pembudidaya rumput laut di desa kertasari. Adapun teknik yang digunakan ialah teknik budidaya long line menggunakan tali nilon sepanjang 12-15 m.Menurut Hernanto et al., (2015) Metode Long Line adalah cara membudidayakan rumput laut dikolom air (eupotik) dekat permukaan perairan dengan menggunakan tali yang dibentangkan dari satu titik ke titik yang lain, dalam bentuk lajur lepas atau terangkai dengan bantuan pelampung dan jangkar. Untuk proses pemanenan biasanya petani rumput laut desa kertasari melakukan pemanenan setelah rumput laut mencapai umur 90 hari (3 Bulan) dari awal peletakannya di laut. Setelah panen biasanya petani rumput laut akan melakukan penjemuran selama 14 hari sebelum diambil oleh pengepul atau suplayer yang sudah ada kerjasama, untuk harga perkilo rumput bisa mencapai Rp 35.000.