Siang ini ada mahasiswa bimbingan skripsi yang wa saya, dia bilang mau ganti ikan karena ikannya mati terus. Saya tidak langsung mengiyakan, saya minta mahasiswa tersebut mengirimkan foto ikannya yang dipelihara. Jeng…jeng…jeng…saya lihat airnya kok seperti air susu coklat ditambah gula aren, hehe. Langsung dong saya curiga penyebabnya apa. Ternyata air jarang diganti, pelet dikasih tiada henti. Hmm…tidak hanya sekali saya temukan kasus seperti ini. Makanya sering saat kuliah saya menasehati mahasiswa untuk punya sense of aquaculture…Kenapa? Karena yang kita pelihara makhluk bernyawa coy…Nih ya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar punya sense of aquaculture
1. Perlakukan ikan seperti bayi
Saat pertama kali kita mulai memelihara ikan, artinya kita harus siap 24 jam jadi breastfeeding mom/dad, eh…fishfeeding mom/dad, hehe. Harus siap tuh kalau sewaktu-waktu listrik mati, apalagi kalau tidak ada genset otomatis. Juga harus siap memperlakukan ikan seperti bayi, yang tidak akan ngomong kalau lapar, tidak akan teriak kalau air pemeliharaannya gak layak. Jadi kita yang harus peduli, apakah pakannya cukup, airnya nyaman untuk si ikan atau tidak.
2. Telaten
Namanya pelihara makhluk hidup, harus telaten dong merawatnya, mau tanggal merah…tanggal hitam, tetap saja harus tetap pelihara, mengecek airnya, memberi pakan, menyifon. Saya aja dulu libur idul fitri juga tetap dong merawat si baby gurami (eh, sempat cuti sehari dibantuin temen saya yang gak mudik, muaacih ya..).
3. Peduli
Saat memelihara ikan kita harus peduli dong dengan ikan yang kita pelihara. Jangan malas kasih pakan, jangan juga terlalu berlebihan kasih pakan. Jangan bruk…bruk…tebar pakan, udah…gak dilihat lagi tuh si ikan memakannya atau tidak, pakannya berlebih atau tidak. Rajin-rajin juga cium bau air pemeliharaannya tuh…kalau sudah bau gak enak…kemungkinan besar amoniaknya tinggi…kamu aja mabuk nyiumnya, apalagi ikan…mabuk berat dong. Jangan malas juga buat nyifon untuk buang sisa-sisa pakan n feses ikan. Bayangin aja kalau bayi popoknya penuh, gak nyaman banget kan.
4. Sstt…jangan ribut
Ini juga harus diperhatikan saat memelihara ikan. Apalagi ada ikan-ikan yang sensitif, seperti baby gurami…ada suara pesawat terbang saja bisa stress. Saya dulu pernah kunjungan ke pembenihan udang. Oleh pemiliknya hanya dibatasi 5 orang saja yang boleh masuk, salah satunya ya mencegah si udang stress dengan banyaknya orang yang berkunjung yang berpotensi bikin ribut. Kalau udangnya stress, rugi dong…gak mau nanti si induk udang memijah
5. Cintai ikan
Nah, kita harus cinta dong dengan ikan yang kita pelihara, disayang-sayang, dipikirin sepanjang waktu…duh, si ikan nyaman gak di akuarium…sehat gak.

Insyaallah, kalau 5 hal itu kita perhatikan, kita bisa memupuk sense of aquaculture sehingga bisa sukses memelihara ikan.
Ikan aja kita cintai…apalagi kamyu ?

DNS
Diantara rintik hujan,
Mataram 30 Desember 2020